Thursday, April 14, 2022

TAMAN MONYET PARAPAT

 

Taman Monyet, demikian nama tempat di salah satu kawasan hutan di daerah Sibatuloting, Desa Sibaganding Kecamatan Parapat – Simalungun, berjarak sekita 500  meter dari jembatan Sibaganding atau dari tepi jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Parapat dengan Pematang Siantar. Jalan setapak yang terjal dan bebatuan serta gua dan batu berlubang menghiasi jalan menuju lokasi ini.

Inilah salah satu objek wisata di daerah Parapat yang biasa dipersembahkan bagi wisatawan yang ikut program tour danau toba untuk mengisi kekosongan program di Kota Parapat. Sejujurnya kawasan Parapat memang masih kekurangan objek yang bisa menjadi alternative bagi wisatawan yang sedang vakum kegiatan dalam masa singkat karena berada di masa split time antara tour ke Samosir dan meninggalkan Kota Parapat.

Di sisi lain, Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun seharusnya lebih kreatif dalam menciptakan objek-objek wisata baru yang dekat dengan Parapat, sehingga wisatawan yang ikut program tour menemukan tempat wisata danau toba yang baru untuk menghabiskan waktu hingga menjelang malam dan kembali ke hotel masing-masing, sehingga tidak banyak waktu terbuang. Selain itu pembukaan objek wisata baru tentu saja akan membuka peluang pekerjaan baru bagi warga setempat.

Program wisata danau toba akan semakin sempurna mana kala kunjungan ke Taman Monyet ini dimasukkan ke dalam program utama atau program optional. Anehnya, begitu para pengunjung tiba di rumah pengelola penangkaran monyet itu, tiba-tiba secara tertib monyet-monyet itu berdiri antri, menantikan pembagian sesuatu dari pengunjung dengan sorat mata mengharap, menantikan pembagian pisang, biji kacang tanah, roti atau makanan apa saja yang dapat disantap. Mungkin karena sudah terbiasa pada orang-orang yang memberikan makanan maka tingkah laku monyet itu pun lucu sekali. “Ada ratusan ekor monyet yang hidup bersama kami di sini,” kata Umar Manik memulai pembicaraannya dengan penulis.

Boleh jadi karena banyak pengunjung yang merasa takut berhadapan dengan ratusan monyet dan beruk, maka di lokasi itu dibangunlah rumah pelindung atau disebut “kurungan orang”. Rumah ‘kurungan’ itu terbuat dari jeruji besi, berukuran tiga kali dua meter.

No comments:

Post a Comment

Serunya Paket Tour Bukittinggi

  Masih segar dalam ingatan, tahun 2016 Provinsi Sumatera Barat pemenang program wisata halal nusantara yang dilaksanakan oleh Kementerian P...